BAB 1
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
Standar
KompetensiMenampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka
Kompetensi Dasar
1.1
Mendeskripsikan
makna Pancasila sebagai ideologi terbuka
1.2
Menganalisis Pancasila sebagai sumber nilai
dan paradigma pembangunan
1.3
Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila
sebagai ideologi terbuka
A. Pancasila Sebagai Ideologi terbuka
Idiologi secara etimologis berasal dari bahasa
latin yang dibentuk dari kata idea, berarti pemikiran, atau konsep atau
gagasan. Dan logos artinya pengetahuan.Dengan demikian Ideologi berarti ilmu pengetahuan tentang ide-ide ,tentang
pemikiran, tentang konsep atau tentang gagasan
Beberapa pengertian ideologi menurut pendapat para ahli
;
a.
Laboratorium
IKIP Malang
Ideologi adalah seperangkat nilai,ide dan cita-cita beserta pedoman dan
metode melaksanakan atau mewujudkan .
b.
Kamus
Ilmiah Populer
Ideologi adalah cita-cita yang merupakan dasar salah satu sistem
politik, paham kepercayaan, dan seterusnya.
c.
Prof.
Padmo Wahyono,SH.
Ideologi diberi makna sebagai
pandangan hidup bangsa,falsafah hidup bangsa,yang berupa seperangkat nilai yang
dicita-citakan dan akan direalisasi dalam kehidupan berkelompok Ideologi ini
akan memberikan stabilitas arah dalam hidup berkelompok dan sekaligus
memberikan dinamika gerak menuju apa yang dicita-citakan.
d.
Alfian
Ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan
mendalam tentang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar
dan adil, mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan.
Dengan demikian Ideologi mengandung unsur-unsur tertentu
,diantaranya sebagai berikut :
1.
Seperangkat
gagasan yang disusun secara sistematis.
2.
Pedoman
tentang cara hidup.
3.
Tatanan
yang hendak dituju oleh suatu kelompok.
4.
Dipegang
teguh oleh kelompok yang meyakininya
Secara garis besar ideologi dapat dikelompokan menjadi dua macam
tipologi yaitu :
a.
Ideologi
Tertutup
Ideologi yang rinci, dalam bentuk yang ortodok dan konservatif. Ideologi
yang tidak mau sama sekali menerima interprestasi-interprestasi baru, walaupun zaman dan masyarakat terus
berkembang.
b.
Ideologi
Terbuka
Idelogi dikatakan terbuka apabila
pada dirinya memiliki unsur
fleksibilitas. Unsur ini
mencerminkan adanya kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan pertumbuhan dan
perkembangan masyarakat ,yaitu adanya
penerimaan terhadap interprestasi baru yang sesuai dengan tuntutan dan
perkembangan zaman.
Beberapa factor yang mendorong pemikiran mengenai keterbukaan ideology
Pancasila adalah sebagai berikut :
1.
Kenyataan
dalam proses pembangunan nasional berencana dan dinamika masyarakat berkembang
cepat.
2.
Kenyataan
menunjukan , bahwa bangkrutnya ideology tertutup cenderung meredupkan perkembangan ideology
tersebut.
3.
Tekad
untuk memperkukuh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila dan mengembangkan
secara kreatif dan dinamis.
4.
Pengalaman
sejarah kita di masa lampau.
Nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila
a.
Nilai
Dasar
Nilai dasar yaitu hakikat kelima sila Pancasila
yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Nilai-nilai
dasar tersebut merupakan esensi dari sila-sila Pancasila yang sifatnya
universal, nilai-nilai dasar tersebut terkandung cita-cita, tujuan, serta
nilai-nilai yang baik dan benar.Cita-cita dan tujuan dari negara kita tercantum
dalam pembukaan UUD 1945 yaitu alinea II dan IV.
b.
Nilai
Instrumental
Nilai Instrumental adalah penjabaran lebih lanjut
dari nilai dasar yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 ,penjabaran itu
dilakukan secara kreatif dan dinamis dalam batas-batas yang tidak boleh
bertentangan dengan nilai-nilai dasar yang dijabarkannnya. Penjabaran itu dalam
bentuk ketetapan MPR, peraturan perundang undangan, dan kebijakan-kebijakan
pemerintah lainnya.
c.
Nilai
Praktis
Nilai praktis merupakan realisasi nilai-nilai
instrumental dalam bentuk pengamalan yang bersifat nyata,dalam kehidupan
sehari-hari, dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Suatu
ideologi selain memilki aspek-aspek yang bersifat ideal yang berupa cita-cita,
pemikiran serta nilai-nilai yang dianggap baik, juga harus memiliki norma yang
jelas karena ideologi harus mampu direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari
yang merupakan suatu pengamalan nyata. Dalam pengamalan nilai praktis ini
ideologi Pancasila memungkinkan disesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu
pengetahuan dan tekhnologi,serta dinamika masyarakat.
Menurut Alfian, Pancasila memenuhi syarat sebagai
ideologi terbuka dan dinamis sebab
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mengandung tiga dimensi. Ketiga
dimensi dalam Pancasila adalah sebagai berikut :
1.
Dimensi
Realitas
Bahwa nilai-nilai ideologi itu bersumber dari nilai-nilai riil yang
hidup didalam masyarakat Indonesia. Nilai-nilai itu benar-benar telah
dijalankan, diamalkan, dan dihayati sebagai nilai dasar bersama. Kelima nilai
dasar Pancasila itu kita temukan dalam suasana atau pengamalan kehidupan
masyarakat bangsa kita yang bersifat kekeluargaan, kegotongroyongan, atau
kebersamaan.
2.
Dimensi
Idealitas
Bahwa suatu ideologi perlu mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam
berbagai bidang kehidupan. Ideologi tidak sekedar mendeskripsikan atau
menggambarkan hakikat manusia dan kehidupannya, namun juga memberi gambaran
ideal masyarakat sekaligus memberi arah pedoman yang ingin dituju oleh masyarakat tersebut.
3.
Dimensi
Fleksibilitas
Bahwa ideologi memiliki keluwesan yang memungkinkan untuk pengembangan
pemikiran-pemikiran baru yang relevan tentang dirinya tanpa menghilangkan atau
mengingkari hakikat dan jati diri yang terkandung dalam nilai-nilai dasarnya.
Dimensi fleksibilitas suatu ideologi hanya mungkin dimiliki oleh ideologi
terbuka ‘demokratis’ karena disinilah relevansi kelebihannya untuk
mengembangkan pemikiran-pemikiran baru yang terkandung dalam nilai-nilai dasar.
Pancasila adalah fleksibel karena dapat dikembangkan dan disesuaikan dengan
tuntutan perubahan.
Batas-batas keterbukaan ideology pancasila yang tidak boleh
dilanggar , antara lain sebagai berikut :
a.
Stabilitas
nasional yang sehat dan dinamis.
b.
Larangan
terhadap ideology marxisme, leninisme, dan komunisme.
c.
Mencegah
berkembangnya paham liberal, paham atheisme.
d.
Larangan
terhadap pandangan ekstrem yang menggelisahkan masyarakat.
e.
Penciptaan
norma-norma baru yang harus melalui konsensus masyarakat.
.Pengertian Nilai
a.
Menurut
Laboratorium Pancasila IKIP Malang, Nilai adalah sesuatu yang berharga, yang
berguna, yang indah, yang memperkaya batin, yang menyadarkan manusia akan
harkat dan martabatnya. Nilai bersumber pada budi yang berfungsi mendorong,
mengarahkan sikap, dan perilaku manusia.
b.
Menurut
Kamus Ilmiah Populer, Nilai adalah ide tentang apa yang baik, benar, bijaksana,
dan apa yang berguna sifatnya lebih abstrak dari norma.
c.
Menurut
Nursal Luth dan Daniel Fernander, nilai adalah perasaan-perasaan tentang apa
yang diinginkan atau tidak diinginkan yang mempengaruhi perilaku sosial dari
orang yang memiliki nilai itu. Nilai merupakan kumpulan sikap dan
perasaan-perasaan yang selalu diperlihatkan melalui perilaku manusia.
1.
Macam-Macam
Nilai
a.
Menurut
Alport, nilai adalah kehidupan masyarakat dibagi menjadi enam macam, yaitu
sebagai berikut :
1.
Nilai
teori
2.
Nilai
sosial
3.
Nilai
ekonomi
4.
Nilai
politik
5.
Nilai
estetika
6.
Nilai
religi
b.
Menurut
Sprange, nilai dapat dibedakan menjadi enam yaitu sebagai berikut
1.
Nilai
ilmu pengetahuan
2.
Nilai
seni
3.
Nilai
ekonomi
4.
Nilai
sosial
5.
Nilai
agama
6.
Nilai
politik
c.
Menurut
Prof.Dr.Notonagoro, nilai dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut :
1.
Nilai
material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur jasmani manusia
.Misalnya makanan, minuman dan obat.
2.
Nilai
vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan
kegiatan atau aktifitas. Misalnya kendaraan, komputer .
3.
Nilai
kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Nilai
kerohanian dapat dibedakan atas empat macam, yaitu sebagai berikut :
a.
Nilai
kebenaran atau kenyataan, yang bersumber dari unsur akal manusia (rasio,budi,
dan cipta).
b.
Nilai
keindahan, yang bersumber dari unsur manusia (perasaan dan etetis)
c.
Nilai
moral, yang bersumber dari unsur kehendak atau kemauan (karsa,etika).
d.
Nilai
religius, merupakan nilai ketuhanan, kerohanian yang tinggi dan mutlak yang
bersumber dari keyakinan atau kepercayaan manusia.
Pancasila dapat dikatakan sebagai sumber
nilai, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah nilai ketuhanan,
nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan dan keadilan.Nilai-nilai
tersebut dapat kita uraikan sebagai berikut :
1.
Nilai
Ketuhanan ,sebagai sumber keyakinan dan kesadaran manusia sebagai mahkluk
Tuhan. Kebebasan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing .
Mengembangkan Tri kerukunan umat beragama, mengatur hubungan agama dan Negara,
keimanan dan ketaqwaan.
2.
Nilai
Kemanusiaan, mengandung nilai cinta kasih , kebenaran, santun, menghormati
harkat dan martabat manusia,keindahan (estetis) ,kebaikan, budi pekerti luhur .
3.
Nilai
Persatuan , mengandung nilai persatuan dan kesatuan dalam ideology , ekonomi,
politik budaya dan hankam.Rela berkorban membela kehormatan bangsa dan Negara.
Mengutamakan kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi dan golongan. Adanya
nilai patriotisme dan rasa bangga terhadap bangsa dan Negara .
4.
Nilai
Kerakyatan ,Memiliki nilai kebersamaan, kekeluargaan, kegotongroyongan,
musyawarah mufakat, mendahulukan kepentingan masyarakat dan Negara , tidak
memaksakan kehendak, menghargai pendapat orang lain.
5.
Nilai
Keadilan , mengandung nilai perlakuan adil dalam bidang hukum,ekonomi, social
dan budaya. Keselarasan ,keseimbangan hak dan kewajiban, menjujung tinggi
harkat dan martabat manusia, tidak sewenang-wenang, menghargai hasil karya
orang lain, bekerja keras untuk mewujudkan kemakmuran bersama, mewujudkan
kesejahteraan rakyat Indonesia.
Paradigma atau kerangka berfikir adalah pandangan dasar dari para
ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan.
Pancasila sebagai paradigma mengadung arti nilai-nilai dasar Pancasila secara
normative menjadi dasar , kerangka acuan dan tolok ukur segenap aspek
pembangunan nasional yang dijalankan di Indonesia. Pembangunan dilaksanakan di
berbagai bidang meliputi politik, ekonomi, social budaya dan hankam .
1. Paradigma Pembangunan
Politik
Pembangunan politik harus dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia
sesuai nilai moral Pancasila. Pembangunan politik dikembangkan berdasarkan
moral ketuhanan , kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
2. Paradigma Pembangunan
Ekonomi
Pembangunan ekonomi yang berdasarkan Pancasila adalah pembangunan
ekonomi kerakyatan berdasarkan kekeluargaan. Pembangunan ekonomi berdasar
Pancasila harus menghindarkan diri dari bentuk persaingan bebas, monopoli dan
etatisme.
3.
Paradigma
Pembangunan social budaya
Pembangunan social budaya harus dapat meningkatkan harkat dan martabat
manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan sehingga menghasilkan manusia yang
berbudaya dan beradab. Pembangunan social budaya juga harus dikembangkan sesuai
nilai social budaya di nusantara serta bertujuan untuk mencapai persatuan dan
kesatuan.
4.
Paradigma
Pembangunan Pertahanan dan Keamanan
Pembangunan pertahanan keamanan dilakukan dengan mengikutsertakan
seluruh komponen bangsa untuk melakukan kewajiban bela Negara. Paradigma
pembangunan nasional dibidang hankam tercantum dalam UU no. 3 tahun 2002
tentang pertahanan Negara.
D.
Sikap
Positif terhadap Pancasila
Sikap adalah suatu bentuk
evaluasi atau reaksi seseorang terhadap suatu keadaan atau peristiwa. Sikap
positif terhadap Pancasila, mempunyai makna sikap mendukung, mengiyakan,
mancari hak, mempertahankan dan menjunjung tinggi Pancasila. Makna sikap
tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk sikap positif terhadap setiap nilai
Pancasila, telah diakui dan telah diuji kebenarannya, sehingga meski banyak
tantangan dan rongrongan tetap kokoh tegak dan utuh, Pancasila selalu dijunjung
tinggi sebagai dasar Negara, dasar falsafah bangsa dan ideology nasional
terbuka.
Tugas Siswa 1
Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Jelaskan pengertian
ideology secara etimologis !
2.
Secara
harfiah ideology berarti ilmu pengertian dasar. Jelaskan bagian-bagian yang ada
dalam ideology !
3.
Jelaskan
macam-macam nilai menurut Prof Dr Notonagoro!
4.
Pancasila
memenuhi syarat sebagai ideology terbuka . Jelaskan mengapa demikian !
5.
Jelaskan
batas-batas keterbukaan ideology Pancasila !
6.
Pancasila
sebagai sumber nilai. Jelaskan yang dimaksud dengan nilai dasar, nilai
instrumental dan nilai praktis !
7.
Menurut
Dr.Alfian kekuatan suatu ideology
tergantung pada tiga dimensi, sebagai ideology terbuka Pancasila telah memenuhi
syarat tiga dimensi dengan baik.
Jelaskan yang dimaksud
dimensi dalam ideology tersebut!
8.
Sebutkan
pokok-pokok Pancasila sebagai paradigma pembangunan politik dan ekonomi !
Tugas Siswa 2
Buatlah sebuah kliping dengan mengambil artikel yang terdapat di
majalah, Koran, internet sebanyak 2 buah !, dengan ketentuan :
1. Isi artikel pertama yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,
sedangkan isi artikel kedua yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
!
2. Salah satu dari artikel tersebut harus ada nilai instrumental
Pancasila yang berupa peraturan perundang-undangan !
3. Berilah penjelasan secukupnya mengenai isi dan nilai instrumental Pancasila yang
terdapat dalam artikel tersebut !
4. Presentasikan hasil kliping tersebut di depan kelas !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar